Cara Ekspor Sabut Kelapa

Cara ekspor sabut kelapa yang berpeluang meningkat dengan pesat. Ini sesuai dengan meningkatnya permintaan kelapa di pasaran global. Sementara itu, kelapa banyak digunakan sebagai bahan tanam, termasuk di korea dan jepang.

Di Jerman, beberapa perusahaan mobil menggunakan sabut kelapa sebagai bahan baku jok mobil. Peningkatan ekspor sabut kelapa Indonesia sangat mungkin terjadi. Hal ini sejalan dengan meningkatnya permintaan turunan kelapa di pasar dunia sebagai bahan baku industri. 

Kementerian Pertanian (Kementan) mensertifikasi 100 ton sabut kelapa yang diproduksi dari jawa barat ke china melalui (BKP)  Badan Karantina Pertanian. Total nilai ekspor serabut dari petani di Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, dan Pangandaran adalah 396 juta rupiah.

Di jerman sabut kelapa dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan tangan, bahan bakar, pupuk organik dan briket, serta komponen penyaring air. Dari awal tahun, pesanan dari china kami telah mengekspor sekitar 304 ton sabut kelapa bersertifikat senilai sekitar Rp 1,2 miliar.

Manfaat dari Sabut Kelapa

Sebagai Pupuk

Sabut kelapa memiliki lapisan luar dan lapisan dalam yang mengandung kandungan kimia selulosa, lignin, asam piroligat, gas, karbon, tar, tanin, kalium dan kalium. Kandungan kalium pada buah kelapa ternyata dapat dimanfaatkan sebagai sumber kalium organik pengganti pupuk KCI.

Pupuk organik berbahan dasar sabut dapat menyimpan air hingga 60% lebih banyak dibandingkan dengan pupuk lainnya, sehingga tanaman di daerah tumbuh atau berkembang dengan curah hujan rendah atau sering kekeringan tetap dapat memperoleh air dari simpanan sabut.

Sebagai Pupuk Organik

Sabut kelapa adalah pupuk organik cair ekologis. Pupuk organik sama sekali tidak mengandung bahan kimia berbahaya bagi lingkungan, sehingga dapat mendukung pertanian yang berkelanjutan.

Keunggulan lainnya adalah anda bisa mendapatkan pupuk organik cair dari tempurung kelapa dengan harga murah karena anda bisa membuatnya sendiri dengan cara mendaur ulang limbah yang ada disekitarnya.

Ketika sabut yang mengandung kalium direndam, kalium dalam sabut dapat larut dalam bersama air dan menghasilkan air rendaman yang kaya akan kalium.

Untuk Media Tanam. 

Sabut kelapa yang digunakan sebagai media tanam bisa dipisahkan dari tempurungnya menggunakan mesin sabut kelapa. Sabut kelapa dapat mengikat dan menyimpan air, memiliki aerasi dan drainase yang baik, serta mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.

Tempurung kelapa memiliki kandungan pH yang netral, tidak seperti gambut yang sangat asam. Sehingga ketika digunakan sebagai media tanam, memungkinkan tanaman tumbuh dengan baik, terutama sayuran dan tanaman berbunga.

Tanaman dapat tumbuh dengan baik di media tanam yang bersifat netral atau basa. Jika anda hanya menggunakan tanah sebagai media tanam, anda membutuhkan tambahan kapur untuk menetralkan tanah yang asam.

Jika kelapa ditambahkan maka batu kapur tidak digunakan lagi. Sabut kelapa juga dapat memperbaiki drainase tanah pada tanaman dengan membantu mempertahankan kelembaban pada tanah yang cepat kering.

Karena sabut kelapa yang mampu menahan udara di dalam tanah, memungkinkan kelebihan air mengalir langsung dari akar tanaman. Itulah cara ekspor sabut kelapa dan sedikit manfaat dari sabut kelapa yang bisa bermanfaat.

Bagi anda yang ingin membuat cocopeat anda bisa menggunakan mesin pengurai sabut kelapa untuk membatu proses pembuatannya.